Perdana di XXI Epicentrum, Sayap-Sayap Patah 2 Ceritakan Perjuangan Haru Seorang Ayah Densus 88

JAKARTA – Film “Sayap-Sayap Patah 2: Olivia” telah melakukan penayangan perdana di bioskop XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, pada Rabu, 30 April 2025. Disutradarai oleh Ferry Fei Irawan, film ini mengisahkan perjuangan seorang anggota Densus 88 Anti Teror. Selain itu, film tersebut akan mulai tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada 8 Mei 2025. Sehingga penonton bisa menyaksikannya di bioskop terdekat.

Film produksi Denny Siregar Production ini membuktikan komitmennya dalam menyajikan karya berkualitas yang tidak hanya menghibur. Tetapi juga menyampaikan pesan sosial yang mendalam. Dibintangi oleh Arya Saloka, Dara Sarasvati, Juan Bio One, Nugie, Godfred Oriendeod, hingga Iwa K, film ini berhasil menyentuh emosi penonton dan membawa mereka terlibat dalam alur cerita.

Dalam film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia, hadir Marthinus Hukom, Kepala BNN RI yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Densus 88 Anti Teror, bersama Ny. Rita Hukom, Penasehat DWP BNN RI. Film yang diproduksi oleh Denny Siregar Production ini mendapat pujian dari Marthinus Hukom. Dalam pidatonya, ia memberikan apresiasi tinggi terhadap pesan anti-kekerasan yang disampaikan oleh film tersebut. Ia juga menegaskan bahwa segala bentuk tindakan dendam dan kekerasan harus dihentikan untuk mencegah munculnya masalah baru.

“Sangat luar biasa bagus. Ada satu titik, orang yang tadinya tidak mau terbawa oleh tindakan kekerasan tapi karena dendam Ia melakukan kekerasan. Dan itulah yang selama ini dilakukan oleh Densus 88 bahwa jangan Kita membiarkan siklus kekerasan itu terjadi dengan melakukan kekerasan-kekerasan lain. Jadi pelajaran dari film ini adalah mari Kita memberhentikan siklus kekerasan, mari Kita menyelesaikan kekerasan tanpa kekerasan,” ungkap Marthinus Hukom.

Sinopsis Sayap – sayap Patah

Selanjutnya, film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia mengisahkan tentang Pandu, yang diperankan oleh Arya Saloka, seorang anggota Densus 88 yang harus merangkap peran sebagai ayah tunggal bagi putrinya, Olivia, setelah kehilangan istrinya. Cerita ini menyoroti pergulatan seorang aparat penegak hukum dalam menyeimbangkan tanggung jawab antara pekerjaan dan kehidupan keluarga. Selain itu, film ini juga diharapkan dapat memberikan edukasi kepada generasi muda agar menjauhi tindakan kriminal serta menghindari sikap dendam.(clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *