Saingan AS, Korea Utara Pamerkan Kapal Selam Nuklir

Foto oleh AP

JAKARTA – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, melakukan kunjungan ke sebuah galangan kapal yang sedang membangun kapal selam bertenaga nuklir. Sesuai laporan media pemerintah pada Sabtu (08/03/25).

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Pyongyang untuk memperkuat angkatan lautnya secara “radikal” sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional.

Laporan dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) menyebutkan bahwa inspeksi tersebut berfokus pada proyek pembangunan kapal selam rudal strategis bertenaga nuklir. Salah satu proyek utama dalam pengembangan persenjataan berteknologi tinggi yang terungkap oleh Kim pada kongres partai sebelumnya. Namun, laporan tersebut tidak menyebutkan tanggal atau lokasi pasti kunjungan Kim.

Dapat Meluncurkan Rudal Balistik

Kapal selam bertenaga nuklir ini perkiraannya dapat meluncurkan rudal balistik, menambah kemampuan militer Korea Utara. Ini merupakan pertama kalinya negara tersebut mengungkapkan pembangunan kapal selam dengan kemampuan tersebut.

Mengutip dari VOA Indonesia,   Kim Jong Un dalam kunjungannya menyatakan bahwa kemampuan pertahanan laut negara itu akan sepenuhnya tampil di perairan tanpa batasan.

Kim juga menegaskan bahwa pengembangan angkatan laut dengan senjata nuklir akan menjadi elemen penting dalam strategi pertahanan nasional Korea Utara. Menjadikan pasukan angkatan laut negara tersebut sebagai pasukan elit.

Tahu 2023, Korea Utara sempat meluncurkan kapal selam serang nuklir taktis pertama mereka. Meskipun begitu, Korea Selatan meragukan kemampuan operasional kapal selam tersebut.

Ancaman Bagi AS

Korean Central News Agency (KCNA) mengatakan Kim diberi pengarahan tentang konstruksinya.

“Kapal angkatan laut itu tampaknya berbobot 6.000 ton atau 7.000 ton yang dapat membawa sekitar 10 rudal,” kata Moon Keun-sik, pakar kapal selam Korea Selatan yang mengajar di Universitas Hanyang, Seoul mengutip CNNMinggu (9/3/2025).

Ia mengatakan penggunaan istilah “rudal berpemandu strategis”, berarti rudal tersebut akan membawa senjata berkemampuan nuklir.

“Itu benar-benar akan menjadi ancaman bagi kami dan AS,” kata Moon.

Menurut lembaga kajian Nuclear Threat Initiative (NTI), Korea Utara diperkirakan memiliki antara 64 hingga 86 kapal selam. Hal itu menjadikannya salah satu armada kapal selam terbesar di dunia, meskipun usia kapal selam tersebut mengundang keraguan mengenai operasionalitasnya.

Kim Jong UN. Foto : AFP

Memanasnya Hubungan Korea Utara dan Selatan

Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan saat ini sedang memanas. Baru-baru ini, Korea Selatan menuduh Kim Jong Un mengirim ribuan tentara ke Rusia untuk membantu dalam perang Ukraina. Hal itu dinilai melanggar sanksi internasional. Selain itu, Korea Utara baru-baru ini menguji peluncuran rudal jelajah strategis di Laut Kuning sebagai bagian dari latihan militer mereka untuk menunjukkan kemampuan “serangan balik.”

Latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, yang diberi nama “Freedom Shield”, dijadwalkan dimulai pada akhir bulan ini. Kehadiran USS Carl Vinson, kapal induk dari kelompok penyerang kapal induk Amerika, di Busan pada Minggu lalu, memicu kecaman keras dari Pyongyang.

Washington dan Seoul menyebut latihan tersebut sebagai latihan defensif, sementara Pyongyang menilai kegiatan tersebut sebagai persiapan invasi. Secara teknis, kedua Korea masih berada dalam kondisi perang sejak berakhirnya Perang Korea 1950-1953 dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.(clue)

Baca juga : https://cluetoday.com/china-kecam-kebijakan-tarif-as-dunia-bisa-kembali-ke-hukum-rimba/

Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *